Minggu, 22 Juni 2014

Testing dan Implementasi Sistem Theory 100 Kata

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM
(THEORY)
Prinsip-prinsip Testing
Prinsip umum tentang testing adalah sebagai berikut:
1.      Komplit tidak mungkin
2.      Pekerjaan yang kreatif dan sulit
3.      Untuk mencegah terjadinya errors
4.      Testing berbasis pada resiko
5.      Harus direncanakan
6.      Membutuhkan independensi
Kunci Sukses Testing
      Wawasan dan kreatifitas tiap individu yang terlibat
      Pengetahuan dan pemahaman terhadap aplikasi yang dites
      Pengalaman testing
      Metodologi testing yang digunakan
      Usaha dan sumber daya yang dipakai

Adapun isu-isu seputar testing adalah :
1.      Sistem itu bugy disebabkan karena pengembangan kurang baik, tidak terencana, system pelayanan kurang baik.
2.      Testing hal yang tidak perlu diperhitungkan,
3.      Testing bukan organisasi ilmu, tesing dalam pelaksanaan dan pengembangannya sangat trgantung pada kreatifiatas individu.
4.      Kurang support dari manajemen, manajemen memandang testing dari sebelah mata para manajemen kurang member perhatian pada testing.
5.      Bukan karir yang menjanjikan.
6.      Menyulitkan situasi karena dinamis.



Source

Modul Mata Kuliah Testing dan Implementasi Sistem, Mohammad Lili.

System Construction 100 Kata

SYSTEM CONSTRUCTIONS
BEST PRACTICE
            Kontruksi sistem merupakan pengembangan, instalasi dan pengetesan komponen sistem. Dalam Konstruksi sistem ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu sbb:
1.      No Function Request
a.       Permintaan yang menjelaskan tentang gambaran kebutuhan umum yang perlu di sediakan oleh sistem, kebutuhan tersebut tidak secara langsung menunjukan pada suatu aplikasi.
b.      Permintaan biasanya menggunakan bahasa umum yang mudah di mengerti oleh users (pengguna).

2.      Business Request
a.       Fungsi yang harus disediakan atau dibuat oleh pembuat aplikasi.
b.      Bersifat detail proses operational yang nantinya akan di gunakan oleh pengguna.

3.      Technical Request
a.       Kebutuhan yang bersifat teknis biasanya bahasa di kalangan orang teknis.

b.      Bersifat detail architecture dari sudut pandang teknis, seperti coding, databased, network, dll.

Test Method 100 kata

TEST METHOD
(Best Practice)
1.      Type of Test
Pengujian dari sebuah sistem merupakan sebuah jaminan dalam menjaga kualitas suatu sistem. Ada beberapa pengujian dalam pengembangan suatu sistem, tujuan dari tiap test itu berbeda-beda. Biasanya, ada beberapa test yang dilakukan dalam pengembangan suatu sistem yaitu sebagai berikut:
·         Unit Test
·         System Test
·         Integration Test
·         Infra Test
·         IT Operation Test

·         User Acceptance Test
1.      Test Method
a.       White Box Test
White box test digunakan untuk mengetahui struktur internal dari program sumber untuk menciptakan suatu uji pola dan data. Jenis test pada White Box Test adalah sebagai berikut:
1.      Instruction Covering
2.      Branch Covering
b.      Black Box Test
Black box test dibuat tanpa melihat program sumber, mereka hanya menciptakan pola uji dan data hanya dari spesifikasi yang diminta. Jenis test pada Black Box Test adalah sebagai berikut:
1.      Equivalence Partitioning
2.      Limit check
Source
Modul Mata kuliah Testing dan implementasi sistem, Mohammad Lili.

Software testing 100 kata

SOFTWARE TESTING
OVERVIEW AND FUNDAMENTAL

A.    Basic Knowledge Software Development
System Development Life Cycle adalah pola yang dibuat dalam mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari beberapa tahap yaitu: Initiation Phase, Design Phase, Implementation Phase,  transition phase dan control phase. Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak.
B.     Testing Based on Practice
·         Unit Test
Unit test merupakan proses pengujian properties secara detail pada setiap sifat, fungsi dasar, aliran data layar dan lain-lain.
·         System Test    
System Test merupakan proses pengujian secara detail mengenai aliran bisnisnya.
·         Integration Test
Integration test merupakan proses yang menguji mengenai hubungan sistem dengan sistem atau aplikasi lain.
·         User Acceptance Test
       User acceptance test merupakan pengujian yang dilakukan oleh pengguna akhir (end user).

Sabtu, 21 Juni 2014

Testing dan Implementasi Sistem (Theory)

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM
(THEORY)
PRINSIP – PRINSIP TESTING
Prinsip umum tentang testing adalah sebagai berikut:
1.      Komplit tidak mungkin
Dalam testing itu, tidak mungkin ada pengujian secara komplit atau menyeluruh karena akan membutuhkan waktu yang lama dan tambahan biaya pastinya (namun tidak berarti bahwa testing yang efektif tidak dapat dilakukan). Jadi dalam testing suatu sistem berfokus pada skala prioritas, kompleksitas dan jalur programnya.
a.       Skala prioritas
Pemilihan object test yang paling diperlukan misalnya pengujian fungsi baru fungsi yang tingkat penggunaanya sering serta ungsi yang mempunyai dampak pada bisnis.
b.      Kompleksitas
Dalam pengujian suatu sistem pilihlah fungsi yang sangat kompleks yang mempunyai resiko tertinggi.
c.       Jalur Program
Kemudian lakukan testing sesuai jalur program, secara normal ataupu  tidak normal yang sering terjadi.
2.      Pekerjaan yang kreatif dan sulit
Mitos yang berkembang tentang testing adalah bahwa “testing itu mudah setiap orang bisa dan tidak perlu pelatihan”.
Testing bukanlah suatu pekerjaan yang sederhana karena untuk melakukan testing secara eektif harus mengetahui keseluruhan sistem. Sebenarnya sistem itu tidak sederhana atau tidak mudah dipahami. Oleh sebab itu, Testing merupakan pekerjaan yang sulit. Dan upaya untk dapat sukses dalam melakukan testing dibutuhkan hal-hal penting sebagai berikut:
a.       Kreatifitas
b.      Pengetahuan Bisnis
c.       Pengalaman Testing
d.      Metodologi Testing
3.      Untuk mencegah terjadinya errors
Secara project development, testing mempunyai tahap sendiri. Namun pada prakteknya setiap kegiatan yang dilakukan mulai dari pengembangan hingga implementasi sistem testing itu selalu diterapkan karena semua hal itu bertujuan untuk mencegah terjadinya “errors”.
Prinsip testing
Testing based on phase development
Testing based on activity
4.      Testing berbasis pada resiko
Seperti dikatakan sebelumnya bahwa testing secara keseluruhan adalah tidak mungkin, namun tidak berarti bahwa testing ang efektif tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu testing merupaan hasil pertimbangan dari resiko dan ekonomi. Empat faktor utama dalam testing yaitu sebagai berikut:
a.       Sumber daya dan biaya yang dibutuhkan untuk melakukan testing berdasarkan pada skala prioritas, kompleksitas dan kesulitan testing.
b.      Biaya dari keterlambatan pengiriman produk (dimana salah satu kemungkinan besar penyebabnya adalah testing).
c.       Melihat kemungkinan adanya suatu defect yaitu berdasarkan pengalaman beroperasi dan prioritas sejarah terjadinya defect.
d.      Biaya yang disebabkan oleh defect bilamana defect tersebut menebabkan error yang akan membawa kerugian baik secara langsung maupun tidak langsung bagi pelanggan (berkaitan dengan kewajiban bisnis bagi pengembang terhadap kerugian ang terjadi pada pelanggan).
5.      Harus direncanakan
Untuk dapat menjaga arah pelaksanaan tes agar tidak menyimpang dari tujuan tes itu sendiri yaitu testing untuk mengukur kualitas software.
Testing bertujuan untuk menjaga kesesuaian penggunaan sumber daya dan jadwal proyek dengan menetapkan apa ang akan dites dan kapan tes itu harus berhenti / selesai.
Untuk membuat test case yang baik akan membantu tester untuk fokus terhadap apa yang akan dites.
6.      Membutuhkan independensi
Testing yang paling efektif harus dilakukan oleh pihak ketiga, karena ini akan menekan kecurangan yang mungkin akan terjadi.

Kunci Sukses Testing
      Wawasan dan kreatifitas tiap individu yang terlibat
      Pengetahuan dan pemahaman terhadap aplikasi yang dites
      Pengalaman testing
      Metodologi testing yang digunakan
      Usaha dan sumber daya yang dipakai

Adapun isu-isu seputar testing adalah :
1.      Sistem itu bugy disebabkan karena pengembangan kurang baik, tidak terencana, system pelayanan kurang baik.
2.      Testing hal yang tidak perlu diperhitungkan,
3.      Testing bukan organisasi ilmu, tesing dalam pelaksanaan dan pengembangannya sangat trgantung pada kreatifiatas individu.
4.      Kurang support dari manajemen, manajemen memandang testing dari sebelah mata para manajemen kurang member perhatian pada testing.
5.      Bukan karir yang menjanjikan.
6.      Menyulitkan situasi karena dinamis.

Source

Modul Mata Kuliah Testing dan Implementasi Sistem, Mohammad Lili.

System Construction

SYSTEM CONSTRUCTIONS
BEST PRACTICE
            Kontruksi sistem merupakan pengembangan, instalasi dan pengetesan komponen sistem. Dalam Konstruksi sistem ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu sbb:
1.      No Function Request
a.       Permintaan yang menjelaskan tentang gambaran kebutuhan umum yang perlu di sediakan oleh sistem, kebutuhan tersebut tidak secara langsung menunjukan pada suatu aplikasi.
b.      Permintaan biasanya menggunakan bahasa umum yang mudah di mengerti oleh users (pengguna).

2.      Business Request
a.       Fungsi yang harus disediakan atau dibuat oleh pembuat aplikasi.
b.      Bersifat detail proses operational yang nantinya akan di gunakan oleh pengguna.

3.      Technical Request
a.       Kebutuhan yang bersifat teknis biasanya bahasa di kalangan orang teknis.
b.      Bersifat detail architecture dari sudut pandang teknis, seperti coding, databased, network, dll.

Dalam pembuatan atau pembangunan suatu aplikasi atau sistem

Non Function Request
Non function request adalah permintaan dalam pembangunan aplikasi yang memperhatikan beberapa kreteria kebutuhan seperti availability scalability, flexibility, dan performance dari aplikasi yang akan dibangun.
a.       Availibility
·         Waktu pelayanan dari aplikasi atau sistem.
contoh 24 jam
·         Lokasi atau lingkungan yang diberikan akses.
contoh LAN, WAN
·         Media yang dapat mengakses applikasi tersebut.
Contoh PC
b.      Scalability
·         Perhitungan daya tampung data, berapa banyak, berapa lama, dll.
·         Perhitungan berapa lama data itu disimpan (Lifetime data active dan archive data).
c.       Flexibility
·         Perubahan karena kebijakan yang mempengaruhi pada applikasi
·         Perubahan karena teknis teknologi pendukung (software, hardware, dll)
d.      Performance
·         Perhitungan ideal waktu dalam mengakses aplikasi (Kecepatan akses)
Business Request
a.       Daftar Fungsi (Function list)
Fungsi yang harus ada dalam aplikasi, umumnya dibagi kedalam
·         Master data
·         Transactions
·         Reports
·         Tools atau supporting 
b.      Business flow
Business flow yang ada dalam sebuah module
Technical Request
·         Network: Local atau VPN atau Internet Network
·         Security: Authority level (write, read, modif, delete)
·         Hardware: Server: Processor, Memory, Storage: RAID, Volume, Clients: PCs, Tablet, Mobile
·         Backup: Local disk backup, Tape Backup, Disaster Recovery
·         Software: Kebutuhan software baik basic, applikasi, business, termasuk license
·         Interface (Relationship): System lain yang terhubung dengan system tersebut
Contoh
Dalam pembuatan aplikasi FRS, kita dapat menganalisa apa saja “Kebutuhan” yang diperlukan dalam pembangunan sistem tersebut.
Non Function Request
Availability:
      Waktu akses                : 24 jam
      Lingkungan akses       : LAN, Internet
      Media akses                : PC, Mobile iOS Android dan Windows Phones,
Scalability:
      Daya tamping              :1.000.000 mahasiswa
      Lifetime data              : selama 5 tahun termasuk active data dan archive diatas 5tahun.
      Flexibility: mudah upgrade, mudah revisi program/applikasi, menggunakan parameter tidak menggunakan hardcode.
      Performance: max 5 detik/page LAN, max 10 detik/page
Kebutuhan untuk Pembuatan Applikasi KRS
      Business Request
      Functions list: Master, Transaksi, Report, dll
      Business flow: New Request, Revisi, Cancel, Tolak, dll.
      Technical Request
      Network: Local 1Gb, Internet 1Gb.
      Security: authority per module, per function (read, write, delete, update)
      Hardware: Server Spec, PCs Spec, Mobile Spec, dll.
      Software: Jumlah License

      Interface: hubungan antar database jika ada