Sabtu, 21 Juni 2014

Testing dan Implementasi Sistem (Theory)

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM
(THEORY)
PRINSIP – PRINSIP TESTING
Prinsip umum tentang testing adalah sebagai berikut:
1.      Komplit tidak mungkin
Dalam testing itu, tidak mungkin ada pengujian secara komplit atau menyeluruh karena akan membutuhkan waktu yang lama dan tambahan biaya pastinya (namun tidak berarti bahwa testing yang efektif tidak dapat dilakukan). Jadi dalam testing suatu sistem berfokus pada skala prioritas, kompleksitas dan jalur programnya.
a.       Skala prioritas
Pemilihan object test yang paling diperlukan misalnya pengujian fungsi baru fungsi yang tingkat penggunaanya sering serta ungsi yang mempunyai dampak pada bisnis.
b.      Kompleksitas
Dalam pengujian suatu sistem pilihlah fungsi yang sangat kompleks yang mempunyai resiko tertinggi.
c.       Jalur Program
Kemudian lakukan testing sesuai jalur program, secara normal ataupu  tidak normal yang sering terjadi.
2.      Pekerjaan yang kreatif dan sulit
Mitos yang berkembang tentang testing adalah bahwa “testing itu mudah setiap orang bisa dan tidak perlu pelatihan”.
Testing bukanlah suatu pekerjaan yang sederhana karena untuk melakukan testing secara eektif harus mengetahui keseluruhan sistem. Sebenarnya sistem itu tidak sederhana atau tidak mudah dipahami. Oleh sebab itu, Testing merupakan pekerjaan yang sulit. Dan upaya untk dapat sukses dalam melakukan testing dibutuhkan hal-hal penting sebagai berikut:
a.       Kreatifitas
b.      Pengetahuan Bisnis
c.       Pengalaman Testing
d.      Metodologi Testing
3.      Untuk mencegah terjadinya errors
Secara project development, testing mempunyai tahap sendiri. Namun pada prakteknya setiap kegiatan yang dilakukan mulai dari pengembangan hingga implementasi sistem testing itu selalu diterapkan karena semua hal itu bertujuan untuk mencegah terjadinya “errors”.
Prinsip testing
Testing based on phase development
Testing based on activity
4.      Testing berbasis pada resiko
Seperti dikatakan sebelumnya bahwa testing secara keseluruhan adalah tidak mungkin, namun tidak berarti bahwa testing ang efektif tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu testing merupaan hasil pertimbangan dari resiko dan ekonomi. Empat faktor utama dalam testing yaitu sebagai berikut:
a.       Sumber daya dan biaya yang dibutuhkan untuk melakukan testing berdasarkan pada skala prioritas, kompleksitas dan kesulitan testing.
b.      Biaya dari keterlambatan pengiriman produk (dimana salah satu kemungkinan besar penyebabnya adalah testing).
c.       Melihat kemungkinan adanya suatu defect yaitu berdasarkan pengalaman beroperasi dan prioritas sejarah terjadinya defect.
d.      Biaya yang disebabkan oleh defect bilamana defect tersebut menebabkan error yang akan membawa kerugian baik secara langsung maupun tidak langsung bagi pelanggan (berkaitan dengan kewajiban bisnis bagi pengembang terhadap kerugian ang terjadi pada pelanggan).
5.      Harus direncanakan
Untuk dapat menjaga arah pelaksanaan tes agar tidak menyimpang dari tujuan tes itu sendiri yaitu testing untuk mengukur kualitas software.
Testing bertujuan untuk menjaga kesesuaian penggunaan sumber daya dan jadwal proyek dengan menetapkan apa ang akan dites dan kapan tes itu harus berhenti / selesai.
Untuk membuat test case yang baik akan membantu tester untuk fokus terhadap apa yang akan dites.
6.      Membutuhkan independensi
Testing yang paling efektif harus dilakukan oleh pihak ketiga, karena ini akan menekan kecurangan yang mungkin akan terjadi.

Kunci Sukses Testing
      Wawasan dan kreatifitas tiap individu yang terlibat
      Pengetahuan dan pemahaman terhadap aplikasi yang dites
      Pengalaman testing
      Metodologi testing yang digunakan
      Usaha dan sumber daya yang dipakai

Adapun isu-isu seputar testing adalah :
1.      Sistem itu bugy disebabkan karena pengembangan kurang baik, tidak terencana, system pelayanan kurang baik.
2.      Testing hal yang tidak perlu diperhitungkan,
3.      Testing bukan organisasi ilmu, tesing dalam pelaksanaan dan pengembangannya sangat trgantung pada kreatifiatas individu.
4.      Kurang support dari manajemen, manajemen memandang testing dari sebelah mata para manajemen kurang member perhatian pada testing.
5.      Bukan karir yang menjanjikan.
6.      Menyulitkan situasi karena dinamis.

Source

Modul Mata Kuliah Testing dan Implementasi Sistem, Mohammad Lili.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar